Menjelang hari anti korupsi se-dunia yang akan di peringati hari rabu, 9 desember 2009 di perkirakan akan terjadi AKSI besar-besaran di beberapa daerah di Indonesia, tidak hanya di Jakarta saja, namun di berbagai wilayah-wilayah di perkirakaan akan terjadi AKSI yang di lakukan kurang lebih sekitar 17 elemen masyarakat, yaitu mahasiswa, LSM, dan ormas-ormas masyarakat lainnya. AKSI ini di perkirakan mencapai sekitar lebih dari lima pulh ribu (50.000) orang, sehingga aparat keamanan telah mempersiapkan sekitar sepuluh ribu (10.000) personil yang di sebar di seluruh wilayah terutama di lima titik tertentu di Jakarta untuk mengamankan AKSI RAYA tersebut.
Aksi yang dilakukan pada esok hari berupa orasi-orasi dari beberapa masalah yang terjadi di Indonesia, seperti masalah bank century atau yang lainnya. AKSI yang di perkirakan bisa mencapai seratus ribu (100.000) orang membuat beberapa pejabat tinggi resah. Terutama presiden Susilo bambang Yudhoyono (presiden SBY). Dalam rencana aksi besok, presiden Susilo bambang Yudhoyono angkat bicara, presiden SBY mengkhawatirkan adanya pihak ketiga yang ikut serta dalam AKSI RAYA besok, presiden SBY mengkhawatirkan adanya motif politik yang di lakukan besok. Namun aktivis KOMPAK (koalisi anti korupsi) menyangkal bahwa aksi besok ada motif politik. Aktivis kompak pun berbicara, semua aksi selalu ada unsur politik, namun jika unsur politik itu untuk orang banyak, maka yang akan terjadi yaitu suatu perubahan untuk semua orang, untuk Negeri kita. Tidak hanya aktivis kompak saja yang menyangkal bahwa aksi besok “ditunggangi” atau “menunggani” orang-orang ketiga. Mereka percaya bahwa aksi yang di lakukan besok yaitu aksi damai seluruh elemen masyarakat untuk mencari kebenaran.
Sepuluh ribu (10.000) personil polisi akan di turunkan demi menjaga AKSI yang akan terjadi besok di seluruh wilayah. Namun, menurut aktivis KOMPAK, polisi terlalu berlebihan dalam melakukan pengamanan, dan di tambah presiden SBY mengatakan, khawatir bahwa AKSI besok ditunggangi orang ketiga untuk urusan politik. Aktivis kompak mengatakan, kompak sendiri akan melakukan AKSI damai, dan di perkirakan AKSI besok akan berjalan lancer dan damai, namun polisi dan presiden sendiri yang membuat suasana seakan mencekam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar