Beberapa bulan yang lalu, sekitar 12 / 13 bulan yang
lalu atau mungkin lebih dari itu. bintang tidak pandai mengingat bulan berapa dia mulai bertemu dengan bulan yang sekarang menjadi kekasihnya. awal pertemuan bintang dan bulan itu
di sebuah acara yang yang dibuat oleh teman-temannya bintang, pertemuan bintang dan bulan di acara itu tidak disengaja. namun pertemuan itu hanya sebuah pertemuan saja, hanya sebatas saling
mengenal saja. Setelah dari pertemuan itu bintang dan bulan sedikit akrab,
tidak terlalu akrab memang, sebatas mengobrol saja, dan mengobrolnya pun tidak
secara langsung, hanya ngobrol melalui lewat telpon genggamnya.
Bintang yang terkadang usil mengomentari personal
message teman-temannya menjadi sebuah awal dirinya dekat dengan bulan. setiap
personal message bulan berubah, bintang terkadang mengomentarinya, usil
menanyakan “hayooo lagi kenapaa?” Atau Cuma ngeledekin bulan saja. Entah itu
disengaja atau tidak oleh bintang, mungkin efek dari bintang yang sering
mengomentari teman-temannya. Namun karna itu lah bintang dan bulan sering
mengobrol, mungkin hampir tiap hari bintang dan bulan mengobrol, meskipun hanya
lewat telpon genggam.
Selalu ada hal yang di obrolkan oleh bintang dan
bulan. entah hal yang baru, atau hal apa pun. Atau bintang yang curhat dengan
bulan, atau kebalikannya, bulan yang curhat dengan bintang. ngobrol dari
masalah yang paling gak penting sampe ke masalah yang paling penting, dan sampe
masalah personal pun di bahas tuntas oleh bintang dan bulang.
Seakan seperti tidak pernah habis bahan obrolan, dan
seperti tidak pernah bosannya mereka berdua mengobrol. Setiap hari, topik yang
berbeda, obrolan yang berbeda dan keseruan yang berbeda di ciptakan kedua
manusia ini. Meskipun obrolan itu hanya melalui telpon genggam mereka berdua.
Bulan dan bintang pun tidak pernah pergi berduaan.
Hanya sekali saja bulan dan bintang pergi, itu pun lagi-lagi karna faktor
ketidak sengajaan, bintang yang pergi Nobar Indonesia vs malaysia dengan
teman-temannya di sebuah tempat makan tidak sengaja bertemu dengan bulan, dan
di sana pun bulan dan bintang tidak banyak mengobrol seperti layaknya di telpon
genggam, bintang yang hanya fokus dengan nonton bolanya, dan fokus ngobrol
dengan teman-temannya. Dan bulan pun sama, dia mengobrol dengan teman yang
pergi berdua dengan dirinya.
Tidak, tidak hanya satu kali itu saja. Namun bintang
pernah mampir kerumahnya bulan bersama teman dekatnya. Itu pun tidak disengaja.
Bintang yang lagi berduaan dengan teman dekatnya bingung pargi kemana, dan
akhirnya bintang mengusulkan pergi ke rumah bulan, bintang dan temannya pun
meluncur kerumah bulan. dirumah bulan pun bintang tidak banyak mengobrol dengan
bulan, hanya sedikit-sedikit saja, yang mengobrol banyak malah bulan dan
temannya bintang. ya karna bintang memang tidak banyak bicara atau tidak dapat
membuat topik yang menarik. Tidak seperti di telpon genggam yang ada saja topic
yang di bahas dalam obrolan bintang dan bulan.
Awalnya mereka berdua hanya menganggap itu hal yang
biasa, pertemanan yang biasa. Hanya ngobrol biasa saja, tidak lebih. Namun
seiring berjalannya waktu, ada sedikit perubahan yang dirasakan mereka berdua,
entah sadar atau tidak sadar, atau tidak mau mengakui adanya perubahan itu.
bintang yang sedikit agak perhatian dengan bulan, yang sedikit melarang bulan
untuk sekedar tidak mandi malam terlau sering, atau memberikan perhatian lebih
kepada bulan. Entah semua itu disadari atau tidak oleh bintang dan bulan.
semuanya begitu mengalir seperti air yang mengalir dan semua itu terasa sejuk
seperti angin yang berhembus di pagi hari.
Perhatian bintang kepada bulan kadarnya bertambah, entah
disadari bintang atau tidak. Dan entah bulan menyadari atau tidak kalau bintang
sedikit lebih perhatian kepadanya. Bintang sangat ingat sekali ketika suatu
ketika bulan menginginkan dirinya di peluk agar merasa dirinya tenang, dan tanpa
disadari pun, bintang menawarkan dirinya untuk memeluk bulan. bintang pun tidak
mengerti apa yang sedang ada dipikirannya saat itu, dia langsung pergi menemui
bulan, hanya untuk memeluk bulan. bintang tidak mengerti kenapa dia ingin
memeluk bulan, seperti ada dorongan yang timbul dengan sendirinya dari dalam
tubuhnya. Seperti timbul dorongan untuk menjaga bulan, melindungi bulan, dan
ingin membuat bulan merasa tenang. Dorongan rasa sayang yang timbul. Timbul
dengan sendirinya, tanpa di perintah oleh siapapun bahkan oleh bintang
sekalipun.
Rasa itu makin terasa ketika bintang memeluk bulan,
rasa ingin menjaga bulan, dan melindungi bulan. jantung bintang berdetak lebih
kencang dari biasanya. Berdetak layaknya seorang yang baru saja selesai
berolahraga, namun kali ini jantung bintang berdetak kencang bukan karna
dirinya habis olahraga, namun karena rasa sayangnya yang timbul untuk bulan.
dan seketika itu pun, bulan mungkin merasakan detak jantung bintang yang
kencang dan cepat. Dan bulan pun bertanya kepada bintang. “kok deg-deg an?”,
bintang hanya diam dan tersenyum melihat bulan, pelukannya sedikit mengendur
ketika bulan bertanya seperti itu kepada bintang, mengendur karna bingung mau
menjawab apa, namun setelah itu pulukannya kencang kembali. Memeluk erat bulan
seperti layaknya seorang kekasih yang menenangkan pasangannya.
Dan semua itu terjadi dengan cepat. rasa itu timbul tanpa
di sadari, tanpa di perintah oleh siapapun, timbul dengan sendirinya. rasa itu
timbul tanpa di tutup-tutupi, jujur dan apa adanya. Rasa itu semakin besar dari
hari ke hari dan akan semakin besar tiap harinya.