Jumat, 09 April 2010

nasi menjadi bubur

belakangan ini kata penysalan selalu menghantui gw.
pagi, siang , dan malam. selalu saja hadir yang namanya penyesalan. di tambah saat gw denger sebuah cerita, lengkap sudah penyesalan yang gw rasakan.

gw selalu berfikir.
dulu kenapa harus ambil pilihan itu ?

dulu kenapa gw memutuskan itu ?

caba kemarin gw gak salah milih, coba kemarin gw sedikit peka?

dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang di awali dengan "dulu, coba kalau kemarin" dan masih banyak kata awalan yang berkonotasi penyesalan.

namun sedikit demi sedikit gw belajar buat ikhlas. belajar buat menerima apa yang sudah terjadi. dan hasilnya cukup baik. walaupun tidak sepenuhnya hilang rasa penyesalan itu. setidaknya kadar penyesalan berkurang. meskipun sedikit.

gw berbicara dengan hati nurani gw, "pilihan lo dulu udah bener, gak usah lo sesali". kalimat itu sedikit membantu. meskipun sebagian orang tetep menganggap gw ceroboh, salah ambil keputusan dan lain-lain. ya itulah hidup. gak tau apa yang terjadi besok, kita hanya bisa merencanakan, menjalani, dan hasilnya? (terserah anda) dalam semua hal. pekerjaan, belajar, percintaan dan lain-lain.

nasi sudah menjadi bubur. tidak usah terlalu di sesali. sekarang yang kita pikirkan (termasuk gw) bagaimana cara membuat bubur itu menjadi suatu yang spcial. suatu yang bernilai, suatu yang sempurna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar