Perpaduan
kopi dengan gula dan dicampur oleh hangatnya air disajikan disebuah cangkir. aroma
khas kopi keluar dari dalam cangkir. secangkir kopi layaknya sebuah kehidupan,
kopi dan gula adalah bagian dari secangkir kopi, bagian dari kehidupan. Pahitnya
kopi adalah gambaran kehidupan yang tidak selalu indah, buram, sedih, kusut dan
gagal. Sebaliknya dengan gula, gula gambaran dari semua yang manis, indah,
cerah, bahagia, terurai bebas, dan berhasil.
gambar diambil dari google. |
Kehidupan
selalu bertemu dengan kebahagian, kesedihan, kegagalan dan keberhasilan. Seperti
sudah ditakdirkan untuk saling melengkapi. Namun semua tergantung bagaimana
meramunya. Layaknya seorang peracik kopi yang berhasil membuat secangkir kopi
yang sangat sempurna. memadukan pahitnya kopi dengan manisnya gula dalam sebuah
cangkir berisi air hangat. Menjadikan secangkir kopi terasa ‘pas’. Tidak terlalu
pahit, dan tidak terlalu manis. Semua sesuai dengan takaran.
Kopi
yang pahit bisa terasa manis, kopi yang sudah manis bisa menjadi tambah manis. Semua
tergantung si peracik menginginkan seperti apa. Layaknya takdir, takdir bukan
berarti pasrah. Berdiam diri menerima semuanya. Takdir merupakan hal yang bukan
tidak mungkin untuk bisa dirubah. Pahit jadi manis, manis jadi tambah manis
tinggal bagaimana keinginan si peracik.
Pahitnya
kopi tidak akan bisa hilang begitu saja. Meskipun sudah manis, pahitnya akan
terasa. Meskipun itu hanya sedikit. Namun itulah yang menjadi sebuah
kesempurnaan. Layaknya sebuah keberhasilan yang tidak lepas dari kegagalan. Kegagalan
menjadi ramuan yang mujarap untuk mencapai sebuah keberhasilan yang sempurna
tanpa meninggalkan pahitnya rasa kegagalan. Seperti cangkir kopi hitam yang
manis, manis tapi tidak meninggalkan pahitnya rasa kopi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar