Doni menghempaskan pantatnya di sofa empuk,
mengeluarkan semua isi penatnya selama di kantor. Ia menyandarkan kepalanya di
sofa yang empuk sambil menikmati sejuknya air conditioner yang ada
diruang, membuat pikiran yang penat dikepalanya terbang untuk sejenak.
Salah satu waiters menghampirinya
sambil menyodorkan menu yang ada, dengan senyum ia bertanya “mau minum apa?”.
Doni pun dengan tersenyum langsung menjawab dengan cepat. Cappuccino Bland sama french fries. Waiters mencatat
pesanannya di daftar pesanan yang dia bawa. “baik mas, tunggu sebentar ya”.
Sambil tersenyum dia meninggalkan doni yang sedang asik menikmati empuknya sofa
dan sejuknya air conditioner. Kali ini ia memesan cappuccino bland, ia ingin membuat otaknya yang seharian panas cair
dengan dinginnya cappuccino bland.
Sambil menunggu pesanannya datang, ia membaca-baca majalah
yang tersedia disitu. Kali ini ia membaca majalah olahraga, majalah yang
mengulas tentang seputar bola basket, Membuka halaman demi halaman. Matanya
menelusur ke semua sudut kertas.
Bayangan sesorang muncul dihadapan
doni yang sedang asik membaca majalah. Matanya pun tertuju ke waiters yang ada
didepannya. “Cappuccino bland dan kentang goreng”, waiters itu mengabsen
pesanan doni satu persatu sambil memindahkan dari nampan yang ia bawa ke meja
doni. Setelah mengabsen semua pesanannya, pramuniaga itu bertanya dengan lembut
kepada doni, “sudah lengkap pesanannya mas”. “sudah mba, terimakasih ya”. Doni
pun membalas pertanyaan waiters, tidak lupa dengan ia memberikan sedikit
senyuman kepada waiters sebagai tanda teriamakasih.
Bagi yang sudah mengenal doni, doni
adalah tipikal orang yang memang dikenal dengan sosok yang kalem, sabar dan
pendiam. Sifat pendiamnya membuat doni terlihat seperti orang yang
sombong dan angkuh yang sulit untuk diajak bicara.
Doni langsung menikmati Cappuccino
blandnya, meninggalkan majalahnya sejenak. Menikmati french fries yang dimakan
dengan saos sambal dan mayonise. Sebenarnya jarang sekali ia memesan makanan,
paling-paling hanya kopi yang ia pesan. Ia tertular kebiasaan memesan makanan kecil dari wanita
kesayangannya.
Setiap kali ia dengan wanitanya
pergi ke café, selalu ada makanan kecil yang dipesan. Entah hanya sepirng
kentang goreng yang dihabiskan bersama tanpa sisa. Kali ini ia menikmati
kentang goreng itu sendirian, ditemani dengan Cappuccino bland.
Setelah hari yang cukup berat
dikantor, Malam ini ia enggan untuk memikirkan hal-hal yang berat. Ia ingin
bersantai sejenak dengan cappuccinonya. Sambil menikmati pesanannya, ia membuka
ponselnya, otaknya langsung mengarahkan ke folder media. Media-picture.
Terlihat berbagai macam foto diponselnya. Ia membuka satu persatu foto yang ada
diponselnya. Jempolnya menyentuh layar touchcreennya mencari foto yang ingin ia
lihat dilayar kecilnnya, . Tidak lama, ia menemukan foto-foto bersama
wanitanya. Berbagai macam foto yang tersimpan di ponselnya, hampir setiap ia
pergi ke café dengan wanitanya, mereka selalu berfoto. Bergaya didepan kamera,
dengan berbagai pose.
Foto-foto yang ada di ponselnya
sudah menjadi koleksi peribadi yang hanya untuk dinikmati oleh pribadi. Doni
tersenyum melihat foto-foto yang ada di dalam ponselnya, seakan membalas senyum
indah yang ada dilayar ponselnya.
Dengan cepat, jempolnya menekan
tanda menu dan langsung mencari message dan dua jempolnya bernari-nari diatas
layar ponselnya.
“hai wanita cantikku, kamu lagi apa sayaang?, gimana hari
kamu sayaang? aku mau cerita nih, aku seharian meeting di kantor sayang,
meeting project baru yang dibuat kantor, kepala rasanya mau pecah sama marathon
meeting tadi siang sayang. Ini aku lagi ada di kedai sayang. Minuman ku malem
ini cappuccino bland sayang, makanan kecilnya seperti biasa kalau kita nongkrong
di café, french fries. Tapi french friesnya gak pake garem lagi sayang, gak
kayak kamu yang suka sama asin-asin. Hehe. Tapi aku makan kentang gorengnya
sama saos sambel sayang. Hehehe enak pedes-pedes gitu sayang. Oiya, ini aku
juga sambil liat-liat foto-foto kita dulu sayang, foto berdua kita kalau kita
lagi jalan-jalan. Lucu-lucu fotonya. Aku seneng liatnya sayang, dan bikin aku
tambah kangen sama kamu. Yaudah aku mau pulang dulu ya sayang, aku tunggu
balesan dari kamu. Kmu baik-baik disana ya. Peluk dan cium jauh dari aku. I
love You”.
Send.