24.00 lampu
tidur telah menyala menggantikan lampu utama yang terang benderang. Sudah saat
nya untuk tidur. Kepalanya terbenam dalam bantal, badan nya dari kaki sampai
dada terbungkus oleh selimut favoritnya. Matanya telah terpejam namun tidak sepenuhnya
tertutup, tidak seperti orang yang tidur. Sedikit terbuka, seperti melihat
bagaimana kondisi disekitar nya. Mulut mungil itu terbuka ketika sedang tidur,
biasanya terbuka jika ia terlalu capek beraktifitas. Tidak lupa ia selalu
memeluk guling disaat terlelap.
Aku ingin
menjadi benda-benda mati yang selalu ada di dekat mu. Jaket, baju, handphone,
selimut dan gulingmu. Tidak. Tidak usah aku beberkan semuanya, hanya membuat ku
iri akan benda-benda mati yang bisa lebih dekat dengan mu.
Sekarang. ijinkan
aku untuk tidur disampingmu. Biarkan aku yang menggantikan selimut mu agar aku
bisa memelukmu, biarkan aku yang menggantikan gulingmu agar kamu bisa memeluk
ku saat terlelap. Aku dan kamu hanya berjarak 3 centi, jauh lebih dekat dari
687 KM. Aku tidur meringkuk kearah kanan dan kmu tidur kearah kiri, sekarang wajah
kita saling berhadapan. Aku selalu merindukan saat seperti ini, melihat mu
lebih dekat di saat kau terlelap, memeluk mu disaat kau terlelap. Rugi buat ku
kalau aku tidak menikmati saat seperti ini, Aku rela tidak tidur semalaman hanya
untuk melihat wajah mu, memelukmu dan mengelus-elus pipimu.
Ke esokan
harinya ketika matahari terbit dan engkau telah bangun dari tidur panjang mu, aku adalah orang pertama yang akan mengucapkan
SELAMAT PAGI dan tersenyum di depan mu. Tiada
yang lebih bahagia dari cinta dua orang di pagi hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar