hallo blog, lama gw gak posting nih, setelah banyak urusan yang bikin gw males buat posting, sekarang baru mau pasting lagi.
gw mau berbicara sedikit masalah komitmen. gak tau kenapa gw lagi pengen ngomong masalah ini. tadi pagi, tepatnya hari selasa gw ke kampus ada acara sambut maru, sambut maru itu acara penyambutan mahasiswa baru yang keterima di kampus gw, cuma herregistrasi doang si. ospeknya si masih tanggal 18 agustus 2010. ya itu seputar samaru.
kembali ke masalah komitmen. waktu gw lagi di kampus tiba-tiba ada temen gw cwe nawarin gw ikut TFT universitas. TFT tu pelatihan trainer. intinya seperti itu. awalnya gw emang tertarik untuk ikut itu, terutama TFT fakultas, tapi karena waktu itu gw udah ada rencana pulang kampung niat itu gak gw laksanain (kangen rumah, hwhhehe). tersu dateng lagi tawaran ikut TFT universitas, nah disini gw masih bingung mau ikut apa enggak. soalnya di situ tertulis, "bagi yang terpilih menjadi trainer harus siap di panggil kapan pu", inti kata-katanya si gitu. nah gw mikir pas ada kata-kata itu. di satu sisi gw pengen banget ikut TFT, menurut gw itu hal baru dan menantang, tapi di satu sisi kalau seandainya gw jadi trainer otomatis gw harus siap kapan aja, dan otomatis juga mungkin banyak ninggalin kuliah. nah gw beratnya disitu. masalahnya IP sama IPK gw belum bagus, jadi masih beresiko.
nah, temen gw itu tiba-tiba di bilang gini. "mana komitmen kmu yon?", disitu gw langsung diem dan sedikit emosi si. bisa-bisanya dia ngomong gitu.gw bilang aja gini, klo di tanya soal komitmen ya aku komitmen, tapi ini masalahnya lain, ini soal kepentingan dan prioritas.
sekarang kalau ngomong komitmen, insyaallah gw bisa komitmen kok, di organisasi yang sekarang juga bisa, selama badan, otak, pikiran gw masih bisa berjalan dengan sempura gw pasti bakal ngejalanin apa yang udah gw mulai. totalitas dan loyalitas gw masih bisa di pegang deh.
gw sedikit mengopi arti dari komitmen . Menurut L. Mathis-John H. Jackson, komitmen organisasi adalah tingkat sampai dimana karyawan yakin dan menerima tujuan organisasional, serta berkeinginan untuk tinggal bersama atau meninggalkan perusahaan pada akhirnya tercermin dalam ketidakhadiran dan angka perputaran karyawan.
Menurut Griffin, komitmen organisasi (organisational commitment) adalah sikap yang mencerminkan sejauh mana seseorang individu mengenal dan terikat pada organisasinya. Seseorang individu yang memiliki komitmen tinggi kemungkinan akan melihat dirinya sebagai anggota sejati organisasi.
komitmen gak bisa di samakan dengan kepentingan. semua orang pasti bisa komitmen dengan sesuatu, namun semua orang juga memiliki prioritas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar