Next lavel, dua kali tawaran yang sama di tujukan ke gw. tawaran yang menarik sebernernya. gw ditawarin jadi ketua basket universitas, sebenarnya suatu kehormatan buat gw. tapi gw gak langsung meng-iyakan tawaran itu, gw masih berpikir, berpikir banyak aspek. kuliah, patner gw nanti di kepengurusan baru klo gw terima tawaran itu, dan masih banyak lagi.
Sejujurnya gw pengen terima tawaran itu, siapa si yang gak mau membela negaranya (almamaternya).tapi lagi-lagi ada hal yang mengganjal. patner, ya sejujurnya itu yang membuat gw berpikir menerima tawaran itu. kenapa? karena gw takut gw berjuang sendiri, fight sendiri di dalam hal yang baru. itu yang gw pikirkan. dan itu sangat berat menurut gw. mungkin kalau lavel fakultas masih bisa lah gw fight sendiri, ini itu sendiri. sejujurnya di fakultas gw juga fight sendiri, mungkin hanya 1 atau 2 orang yang membantu gw. tidak banyak tapi cukup membantu gw.
dan ketakutan itu yang membuat gw berpikir dua kali tentang tawaran itu, mungkin kalau di dalamnya sudah ada orang-orang yang loyal, tawaran itu mungkin hanya dipikirkan 1 kali sama gw.
sejujurnya gw iri dengan universitas yang tidak jauh dari universitas gw, dan kebetulan ketuanya pun teman gw. sedikit mendengar cerita-cerita dari teman gw, terbesit rasa iri di dalam diri gw. gw berpikir, "gila, enak banget", "harusnya disini juga bisa, kenapa disini gak bisa?". pikiran-pikiran iri yang positif merasuk ke otak gw. dan gw mulai berpikir. "sebenernya apa si yang salah disini?". gw belum bisa menjawab pertanyaan itu, gw hanya meraba-raba pertanyaan yang gw buat sendiri. jawabannya adalah, sistem, lingkungan, dan loyalitas.
lain kali gw jabarkan jawaban gw ini. :)
Sejujurnya gw pengen terima tawaran itu, siapa si yang gak mau membela negaranya (almamaternya).tapi lagi-lagi ada hal yang mengganjal. patner, ya sejujurnya itu yang membuat gw berpikir menerima tawaran itu. kenapa? karena gw takut gw berjuang sendiri, fight sendiri di dalam hal yang baru. itu yang gw pikirkan. dan itu sangat berat menurut gw. mungkin kalau lavel fakultas masih bisa lah gw fight sendiri, ini itu sendiri. sejujurnya di fakultas gw juga fight sendiri, mungkin hanya 1 atau 2 orang yang membantu gw. tidak banyak tapi cukup membantu gw.
dan ketakutan itu yang membuat gw berpikir dua kali tentang tawaran itu, mungkin kalau di dalamnya sudah ada orang-orang yang loyal, tawaran itu mungkin hanya dipikirkan 1 kali sama gw.
sejujurnya gw iri dengan universitas yang tidak jauh dari universitas gw, dan kebetulan ketuanya pun teman gw. sedikit mendengar cerita-cerita dari teman gw, terbesit rasa iri di dalam diri gw. gw berpikir, "gila, enak banget", "harusnya disini juga bisa, kenapa disini gak bisa?". pikiran-pikiran iri yang positif merasuk ke otak gw. dan gw mulai berpikir. "sebenernya apa si yang salah disini?". gw belum bisa menjawab pertanyaan itu, gw hanya meraba-raba pertanyaan yang gw buat sendiri. jawabannya adalah, sistem, lingkungan, dan loyalitas.
lain kali gw jabarkan jawaban gw ini. :)